Bank BJB Genjot Performa Layanan Digital Melalui Produktivitas dan Efisiensi

Kegiatan Business Review Semester I/2022 dengan tema “Efficiency, Productivity and Empowering Digital Ecosystem for Financial Growth” di Ballroom Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung Selasa, (19/7/2022). (Foto: Istimewa)

Pertumbuhan ekonomi akan mengalami tekanan, akan berat menjaga pertumbuhan tidak turun (5,2%) di 2022 dan tetap berat pada tahun 2023 dengan optimisme 4-5%.

“Namun, dunia usaha pada sektor Pertanian, Pertambangan, kebutuhan sehari-hari, kesehatan dan “digital” masih akan berkembang. Di sisi lain, perbankan akan mengalami tekanan berat karena persaingan semakin besar, sehingga mesti prudent dan mengikuti perkembangan, ” katanya.

Baca Juga:  Dukung Pemerintah Bangun Ketahanan Pangan, bank bjb Bina Petani Dengan Pola Kemitraan

Sementara itu, Praktisi IT Toto Sugiri mengatakan, kedepan data center menjadi peranan penting dalam pengembangan perusahaan. Apalagi, Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 265 juta.

Baca Juga:  Bey Machmudin Harap Kontribusi Bank BJB Semakin Besar dalam Pembangunan Jabar

“Namun saat ini kapasitas data center per kapita masih salah satu yang terendah, yaitu kurang dari 1 watt/kapita di dunia. Dibandingkan dengan kapasitas data center per kapita negara-negara Asia lainnya, yang melayani pertumbuhan data negaranya sendiri, seperti Jepang. Mengambil konsumsi watt rata-rata per kapita 10 watt, Data center Indonesia siap untuk tumbuh hingga 2.700 MW” katanya. (Red)

Baca Juga:  Cycling De Jabar 2023, Momentum bank bjb Dorong Potensi Perekonomian di Jabar Selatan