Angkasa Pura II Punya Bisnis Baru Berbasis Digital Read

JABAR NEWS | TANGERANG – PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) merambah bisnis baru yang berbasis digital melalui penerapan konsep Smart Airport di bandara-bandara yang dikelola oleh perusahaan khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Direktur Utama PT AP II (Persero) Muhammad Awaluddin, optimistis bahwa bisnis digital ini akan berkembang dengan pesat. Pihaknya juga sudah melakukan berbagai pertimbangan dari berbagai sisi yakni melihat pertumbuhan pasar, kemampuan perusahaan, serta keunggulan industri itu sendiri.

Baca Juga:  Dibayangi Isu Resesi, PT IBF Tetap Optimis Pasang Target 1 Juta Lot di 2023

Bisnis baru tersebut diantaranya adalah Airport e-payment system yakni layanan pembayaran non-tunai di lebih dari 800 tenant yang berada di bandara-bandara AP II dan bekerjasama dengan pihak ketiga.

Pihak ketiga seperti yang dilakukan saat ini dengan Telkomsel melalui TCash, lalu ke depanya Go-Pay, dan akan menyusul beberapa merek lainnya.

“Dari analisis yang dilakukan, AP II memiliki peluang besar untuk meraih pendapatan dari bisnis baru yaitu Airport e-payment, Airport Big Data, dan Airport e-commerce,” kata Awaluddin, dikutip dari laman uzone.id, Rabu (08/11/2017),

Baca Juga:  Hp Oppo A16K Keluaran Terbaru Harga Murah Spesifikasi Dewa

Penerapan konsep  yang diusung AP II ini pun akan memudahkan dan memberikan lebih banyak pilihan transportasi darat bagi para penumpang pesawat, misalnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah tersedia booth bagi penumpang pesawat untuk memesan transportasi online GrabNow.

Penerapan Smart Airport melalui digitalisasi di bandara AP II menggunakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai pilot project karena infrastruktur yang sudah mendukung.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Kian Gencar Sosialisasi P4GN, Ini Tujuannya

Ini juga sebagai sarana penunjang karena Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini merupakan yang terbesar dan tersibuk di Indonesia.

“Dalam waktu dekat, AP II juga secara resmi memasuki bisnis Big Data melalui kerjasama dengan mitra usaha. Bisnis ini akan memanfaatkan besarnya potensi data pergerakan penumpang sekitar 100 juta orang pada tahun 2017,” ucapnya. (*)

Jabar News | Berita Jawa Barat