Program AHF di Indonesia Genap Satu Tahun

JABAR NEWS | JAKARTA – Meski baru satu tahun bekerja di Indonesia, dukungan AIDS Healthcare Foundation (AHF) dalam membantu program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS mendapat apresiasi dari pemerintah Indonesia.

Dukungan AHF dalam penyediaan layanan pengobatan terkait HIV/AIDS di beberapa wilayah menjadi capaian penting.

Demikian diungkapkan dr. Endang Budi Hastuti, Kasubdit AIDS dan PIMS Kementerian Kesehatan RI dalam Pertemuan Evaluasi Program AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia, di Jakarta, Rabu (08/11/2017).  

Tersedianya layanan pengobatan HIV/AIDS di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat adalah contoh pencapaian yang luar biasa, dimana sebelumnya di Pangandaran tidak ada layanan pengobatan HIVAIDS.

“Melalui dukungan AHF Indonesia, layanan pengobatan HIV/AIDS sekarang tersedia di Puskesmas Parigi Pangandaran, sehingga pasien tidak perlu lagi berobat ke kota lain yang jaraknya jauh,” ungkapnya.

Endang juga menuturkan, untuk meningkatkan capaiannya, AHF Indonesia perlu memperbaiki koordinasi dan konsolidasi dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama Dinas Kesehatan tingkat Provinsi maupun Kab/ Kota yang di wilayah kerjanya.

Baca Juga:  Eleva Hadir di Bandung, Tawarkan Busana Muslim Premium: Tampil Syar'i, Tidak Norak!

“Sebagai organisasi internasional yang baru satu tahun bekerja di Indonesia, AHF perlu meningkatkan komunikasi dengan pemerintah yang menjadi mitra kerjanya,” ujarnya,     

Lebih jauh Endang menjelaskan, melalui pembelajaran selama satu tahu tahun ini, terbuka kemungkinan bagi AHF Indonesia untuk memperluas wilayah kerjanya, tidak hanya di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Bagaimana pun dukungan dari berbagai pihak, termasuk AHF, sangat diperlukan dalam program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.

“Namun tentu saja kita perlu memetakan dulu situasi di berbagai wilayah agar sesuai dengan kebutuhan. Evaluasi dan pemetaan sangat penting dibahas sebelum memperluas program,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Riki Febrian, Country Program Manager AHF Indonesia mengatakan, sebagai organisasi yang relatif baru bekerja di Indonesia, pihaknya akan memperhatikan masukan yang diperoleh dalam pertemuan evaluasi tersebut.

Baca Juga:  PT Amman Mineral Jadi Trending, Ini Deretan Masalahnya

“Masukan itu sangat kami perhatikan untuk memperbaiki capaian program di masa mendatang,” katanya.    

Pertemuan evaluasi program AHF Indonesia yang berlangsung selama dua hari, tanggal 7 hingga 8 November 2017 itu dihadiri sejumlah pihak, diantaranya perwakilan dari Kemenkes RI serta Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS di wilayah kerja AHF Indonesia. Selain itu, pertemuan juga dihadiri perwakilan LSM, Rumah Sakit, dan Puskesmas yang menjadi mitra kerja AHF Indonesia.

Untuk diketahui, AHF merupakan organisasi HIV/AIDS internasional yang telah bekerja di 39 negara dan telah memberikan dukungan pengobatan bagi 823.681 pasien di seluruh dunia.

Dukungan AHF untuk program HIV/AIDS di Indonesia, dimulai pada 2016 untuk dua provinsi prioritas yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Juga:  Debt Collector Wajib Punya Sertifikasi, OJK Ancam Cabut Izin Usaha Leasing

Dukungan tersebut meliputi sejumlah program prioritas, diantaranya peningkatan akses layanan HIV/AIDS seperti tes HIV, dukungan perawatan dan pengobatannya, serta penyediaan layanan HIV/AIDS yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat luas.

Tiga kabupaten di Jawa Barat menjadi wilayah prioritas kerja AHF, yaitu Kabupaten Purwakarta, Indramayu, dan Pangandaran.

Selain dengan pemerintah dan rumah sakit, AHF juga bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di dua provinsi tersebut.

AHF menerapkan dua strategi prioritas dalam menjalankan programnya, yaitu program pencegahan dan tes HIV serta program perawatan dan pengobatan penyakit terkait HIV.

Kedua strategi itu dijalankan di berbagai negara yang mendapat dukungan AHF dalam membantu penanggulangan HIV/AIDS, termasuk di Indonesia. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat