Bisnis

Terpuruk Karena Pandemi, Kampoeng Rajoet Binong Jati Gebrak Pasar Dengan Jualan Online

×

Terpuruk Karena Pandemi, Kampoeng Rajoet Binong Jati Gebrak Pasar Dengan Jualan Online

Sebarkan artikel ini
Perajut di Kampoeng Rajoet Binong Jati tengah merapihkan produknya. (Foto: Yan/Jabarnews)
Perajut di Kampoeng Rajoet Binong Jati tengah merapihkan produknya. (Foto: Yan/Jabarnews)

Bahkan, Eka mengaku, jika dibandingkan dengan sentra usaha lainnya, Kampoeng Radjoet malah kebanjiran pesanan di masa pandemi. Apalagi sekarang pakaian rajut sudah menjadi fesyen sehari-hari.

Di Ramadan ini, Kampoeng Radjoet Binong Jati juga mengalami kenaikan penjualan. Sejak terjun ke dunia digital, dalam satu tahun trafficnya bisa tiga kali mengalami kenaikan.

Baca Juga:  FMB9 Gelar Diskusi Media Tentang Registrasi Ulang Simcard

Dulu, 90 persen pemasukan dari offline, 10 persen dari online. Namun, kini sebaliknya, online menjadi ceruk utama mesin-mesin di Kampoeng Radjoet tetap hidup.

Baca Juga:  Sidratul Muntaha Nahkodai AMSI Sumsel

“Terutama di Ramadan ya, itu pasti. Khususnya di pakaian kasual dan hijab yang biasanya pembeliannya naik. Para reseller saya dari TKI dan TKW di Singapura dan Malaysia juga sering minta tambah stok. Kita juga sempat ekspor 50.000 lusin kupluk ke Amerika,” paparnya.

Baca Juga:  Heboh Pernyataan Poligami Solusi Atasi HIV/AIDS, Uu Ruzhanul Ulum: Saya Mohon Maaf

Meski sempat merasakan angin segar, Eka mengatakan, akhir-akhir ini para perajut dihadapkan dengan harga bahan baku benang acrylic wool yang semakin mahal.

Pages ( 3 of 7 ): 12 3 45 ... 7

Tinggalkan Balasan