Untuk pilar agamis, Andri mengapresiasi sejumlah program keagamaan yang telah berjalan. Namun, ia menilai realisasi janji kampanye seperti rumah tahfidz belum terdengar gaungnya hingga kini.
Permasalahan infrastruktur pun tak luput dari sorotan. “Banyak jalan rusak, penanganan banjir juga belum ada perbaikan nyata. Jalan berlubang hanya ditambal seadanya dan rusak lagi saat hujan turun,” kata Andri.
Ia menyimpulkan, performa 100 hari pertama Farhan-Erwin belum memenuhi ekspektasi publik.
Evaluasi menyeluruh diperlukan agar program jangka pendek maupun pembangunan strategis jangka panjang bisa benar-benar berdampak.
“Ke depan, jangan hanya fokus pada kegiatan seremonial atau rencana di atas kertas. Masyarakat butuh aksi cepat dan solusi konkret,” ujarnya. (trn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News