2.215 Orang Terjangkit DBD, DPRD Pertanyakan Sistem Kesehatan di Kota Bandung

Nyamuk Aedes aegypti

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., merasa prihatin dengan kondisi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini terjadi di Kota Bandung.

Sebab, data terbaru menunjukan sebanyak 2.215 orang di Kota Bandung terjangkit DBD. Lebih dari dua ribu kasus DBD ini terjadi sepanjang Januari-Maret 2024.

“Ini harus mendapatkan perhatian khusus, Seharusnya ini tidak terjadi seperti ini,” ujar Aries kepada pers, Jumat 29 Maret 2024.

Baca Juga:  Kasus DBD di Sumedang Meningkat! Belasan Orang Meninggal Dunia

Dikarenakan kasus penyebaran penyakit DBD masih tinggi, Aries mempertanyakan sistem penyelenggaraan kesehatan yang diterapkan Pemerintah Kota Bandung. Aries pun menyorot sistem surveilans Pemerintah kota Bandung terkait antisipasi penyebaran penyakit DBD.

“Dengan situasi seperti saat ini, muncul pertanyaan dari kita semua, bagaimana sistem penyelenggaraan kesehatan dari Pemerintah Kota Bandung. Seharusnya pemerintah melakukan deteksi awal, adanya kemungkinan penyebaran DBD,” kata Aries.

Semakin tinggi angka penyebaran penyakit DBD, kata Aries, semakin tinggi pula risiko penumpukan pasien di rumah sakit.

Baca Juga:  Walah! Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Alami Peningkatan Sejak Bulan Januari, Jumlahnya Ratusan

Aries menceritakan, belum lama ini dirinya menerima laporan dari warga yang sempat kesulitan mencari kamar rawat inap bagi pasien DBD.

“Awalnya ditangani di IGD, karena kamar untuk rawat inap penuh, pasien disuruh mencari rumah sakit yang lain. Nah, ini kan menjadi sebuah masalah bagi baru, warga harus mencari-cari rumah sakit yang lain. Sampai di rumah sakit yang ketiga baru dapat kamar untuk rawat inap,” tuturnya.

Baca Juga:  Sial, Seorang Pria di Serdang Bedagai Terekam CCTV saat Curi Wastafel Puskesmas

Oleh karena itu, Aries mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk segera mencari cara untuk menekan penyebaran penyakit DBD serta memperbaiki sistem penyelenggaraan kesehatan.

“Penyakit DBD ini sudah ada sejak lama, dan terjadi berulang kali, terkait dengan musim biasanya. Tapi kita hingga saat ini bisa melakukan antisipasi hal ini dengan baik,” katanya.(Humpro DPRD)