“Jumlah anak yang terlibat cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah,” ujarnya.
Data Kementerian PPPA mencatat, di Jakarta terdapat 156 anak ikut aksi pada 25 Agustus dan 110 anak pada 28 Agustus. Sementara di Tangerang, seorang pelajar bernama Andika dilaporkan meninggal dunia usai mengikuti unjuk rasa.
Di daerah lain juga ditemukan pelibatan anak, di antaranya Makassar (1 anak), Bali (39 anak), Semarang (sekitar 300 anak), Yogyakarta (25 anak), Surabaya (56 anak), dan Jawa Barat (293 anak).
Mayoritas anak yang terlibat merupakan pelajar tingkat menengah atas, namun ada pula yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Arifah menegaskan pihaknya bersama lintas lembaga kini memperkuat koordinasi untuk memastikan anak-anak tetap berada dalam lingkungan aman serta tidak lagi terlibat dalam aksi unjuk rasa.