Atasi Kekeringan Di 22 Kota Kabupaten, BPBD Jabar Salurkan Bantuan Air Bersih 4.307.915 Liter

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sebanyak 22 kabupaten kota di Jawa Barat dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih. Ke-22 kota kabupaten tersebut yakni Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Puwarkarta, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada 5 September 2018 mencatat, sebanyak 286.802 kepala keluarga terdampak kekurangan air bersih. Selain itu, 41.946 lahan mengalami kekeringan.

Baca Juga:  Sempat Diduga Bunuh Diri, Pelaku Pembunuhan Bocah di Karawang Ternyata Orang Dekat

“BPBD Jabar telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 4.307.915 liter air, ke kota dan kabupaten yang terdampak kekeringan,” ujar Pusdal Ops BPBD Jabar, Budi Budiman, Rabu (5/9/2018).

BPBD Jabar memprediksi, bencana kekeringan bakal terjadi hingga 31 Oktober 2018. “BPBD Jabar terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota dalam memberikan informasi lanjut mengenai data dan upaya penanganan bencana kekeringan,” tuturnya.

Baca Juga:  Meski Telah Siap, Disdik Jabar Alami Masalah Simulasi KBM Tatap Muka

Sementara itu, Kepala BMKG Bandung Toni Agus Wijaya mengatakan, saat ini Kota Bandung dan wilayah Jabar masih berada di fase musim kemarau. Meskipun beberapa kali terjadi hujan dengan intensitas kecil dan lebat, Toni menganggap hal ini merupakan masa peralihan.

Baca Juga:  Loncat ke Sungai Karena Dikejar Polisi, Mayat Aldi Ditemukan Tersangkut Kayu

“Di musim kemarau, ada hujan dengan intensitas ringan hingga sedang atau lebat tetapi terjadinya singkat. Hal itu disebabkan ada belokan angin, yang mengakibatkan terjadi pengumpulan awan hujan,” bebernya.

Musim kemarau sendiri diprediksi berakhir pada Oktober. Namun pihaknya mengimbau untuk mengantisipasi daerah yang berpotensi longsor saat masa peralihan dari musim kemarau ke hujan. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat