Dari keterangan warga, babi tersebut sebelumnya tertembak, namun tidak mati karena peluru senjata rakitan tak menembus tubuh hewan itu. Akibatnya, babi mengamuk dan menyerang siapa pun yang berada di sekitarnya.
“Katanya pakai senjata panjang seperti senjata angin, tapi rakitan. Babinya tertembak tapi malah kabur dan nyerang,” kata Edi.
Sejak kejadian itu, warga di sekitar lokasi hidup dalam kecemasan. Mereka khawatir perburuan liar yang sering terdengar di hutan akan kembali memicu insiden serupa.
“Sekarang kalau dengar suara tembakan dari jauh, orang-orang langsung berhenti kerja. Takut babinya lari ke arah kebun,” ujarnya.
Beberapa hari setelah kejadian, Polres Sukabumi menindaklanjuti laporan masyarakat tentang maraknya aktivitas perburuan liar di kawasan selatan Sukabumi.