Daerah

Badan Geologi Sebut Aktivitas Gunung Tangkubanparahu Belum Alami Peningkatan Signifikan

×

Badan Geologi Sebut Aktivitas Gunung Tangkubanparahu Belum Alami Peningkatan Signifikan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi, Gunung Tangkuban Parahu (Istimewa)
Ilustrasi, Gunung Tangkuban Parahu (Istimewa)

Hasil pengukuran deformasi dengan metode EDM (Electronic Distance Measurement) menunjukkan pola relatif memendek (deflasi) pada jarak miring antara PARK – LRNG, sedangkan pada jarak miring PARK – UPAS datar atau tidak ada perubahan. Hasil pengukuran deformasi dengan metode tiltmeter berfluktuasi namun relatif mendatar yang mengindikasikan belum adanya perubahan aktivitas yang signifikan. Data pemantauan deformasi mengindikasikan belum adanya akumulasi tekanan yang signifikan.

Baca Juga:  Misteri 100 Ton Ikan Mati di Waduk Jatiluhur, KKP Turun Tangan!

Hasil pengukuran temperatur di lereng Kawah Ratu mengalami peningkatan
pada tanggal 12 Februari 2022 dan hasil pengukuran suhu tanggal 13 Februari 2022, temperatur kawah kembali menurun. Peningkatan temperatur yang terjadi pada 12 Februari 2022 masih bersifat transien (sementara).

Baca Juga:  Gawat, Kota Bogor Duduki Posisi Ketiga Tertinggi di Indonesia Soal Ini

Hasil pengukuran konsentasi gas CO2 relatif stabil, sedangkan konsentrasi gas H2S relatif menurun. Rasio gas C/S pada tanggal 12 Februari 2022 mengalami peningkatan. Hasil pengukuran konsentrasi gas H2S pada tanggal 13 Februari 2022 mulai menunjukkan peningkatan dan rasio gas C/S menurun jika dibandingkan dengan rasio gas C/S tanggal 12 Februari 2022.

Baca Juga:  Fakta Baru Dua Wisatawan Tenggelam di Pantai Citepus Sukabumi, Tak Sadar Berenang ke Tengah

Data pemantauan geokimia menunjukkan adanya peningkatan temperatur (sementara) pada sistem bawah permukaan Gunung Tangkubanparahu, namun peningkatan yang terjadi belum menerus. Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi fluida magmatik dalam aktivitas kali ini belum signifikan. ***

Pages ( 4 of 4 ): 123 4

Tinggalkan Balasan