Badan Geologi Sebut Aktivitas Gunung Tangkubanparahu Belum Alami Peningkatan Signifikan

Ilustrasi, Gunung Tangkuban Parahu (Istimewa)

Direkomenndasikan juga untuk mewaspadai terjadinya letusan freatik yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala peningkatan vulkanik yang jelas.

“Masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkubanparahu, tetap
memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung Tangkubanparahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat,” katanya.

Baca Juga:  Jelang Lebaran, Muspika Sukasari Purwakarta Ingatkan Masyarakat Taat Prokes

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, katanya, selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (BPBD Provinsi Jabar) dan BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Subang.

Baca Juga:  Ini Penyebab Semburan Api di Tol Cipali Subang, Ternyata...

Dalam kesempatan tersebut, Badan Geologi pun memaparkan evaluasi tingkat aktivitas Gunung Tangkubanparahu berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental pada periode 30 Januari 2022 hingga 13 Februari 2022.

Berdasarkan hasil pengamatan visual pada periode 30 Januari 2022 hingga 13 Februari 2022 menunjukkan asap kawah Ratu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi umumnya tidak teramati. Angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, tenggara, dan selatan.

Baca Juga:  Patroli Malam, Polisi di Purwakarta Terus Imbau Pencegahan Covid-19