Badko HMI Jabar Minta BPK dan APH Audit Anggaran Tenda Pengungsi Korban Gempa Cianjur

Badko HMI Jabar
Ketua Bidang Hukum dan HAM Badko HMI Jawa Barat l, Ari Kurniawan. (Foto: Mul/JabarNews).

Lebih lanjut ia memaparkan, salah satunya terkait bantuan tenda yang dirasa terlalu mahal dan dari segi fungsi kurang pas untuk dipakai di daerah bencana. Bantuan tenda dome yang diberikan pemerintah kira kurang pas untuk bencana alam.

“Karena tenda tersebut peruntukan lebih ke wisata. Seharusnya pemda membelikan tenda yang pas apalagi harganya cukup mahal,” tutur Ketua Bidang Hukum dan HAM Badko HMI Jawa Barat ini.

Baca Juga:  Harga Kol di Cianjur Melonjak Naik, Ukuran Gorengan Diperkecil

Hal sama masih diungkapkan Ari, membandingkan harga yang dilaporkan Pemda Cianjur adalah kisaran Rp2,9 miliar, untuk pembelian tenda. Artinya Rp 2,9 juta per tenda, sedangkan di e-commers rata-rata dijual Rp1,6 hingga Rp 2,5 juta.

Baca Juga:  Tolak Diajak Joget di Warung Tuak, Seorang Pria di Tanjungbalai Dianiaya Hingga Tewas

Selain pembelian tenda, ia pernyataan bupati yang akhir-akhir ini diwawancara oleh salah satu media tv swasta berkenaan dengan dana reimburse untuk bantuan perbaikan rumah sangatlah tidak pas dilontarkan di saat masyarakat terdampak membutuhkan anggaran perbaikan.

Baca Juga:  Digitalisasi Dinilai Mampu Tingkatkan Produktivitas dan Taraf Hidup Petani, Begini Penjelasannya

“Nah! Bagaimana masyarakat mau perbaiki rumah kan? Terdampak harta bendanya banyak yang rusak harus pinjam kemana? Kan tetangga juga sama terdampak,” timpalnya.