“Awalnya dilaporkan ada empat kecamatan yang terdampak. Namun setelah dilakukan verifikasi lapangan, hanya tiga kecamatan yang benar-benar terdampak. Rata-rata rumah warga hanya tergenang air tanpa mengalami kerusakan parah,” jelasnya.
Menurut Asep, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung hampir enam jam pada Sabtu (26/4/2025).
Selain curah hujan yang ekstrem, faktor penyempitan dan pendangkalan sungai di sekitar permukiman juga memperparah kondisi banjir.
“Beberapa bangunan yang berdiri di atas sungai dan saluran air mempersempit aliran, sehingga saat hujan deras turun, air meluap ke permukiman,” ujar Asep.