JABARNEWS | GARUT – Ledakan amunisi tidak layak pakai di Kabupaten Garut menewaskan 13 orang, termasuk sembilan warga sipil yang selama ini turut membantu pemusnahan bahan peledak. Sebagai respons cepat, BAZNAS Jawa Barat bersama BAZNAS Kabupaten Garut dan Bank BJB Garut turun langsung memberikan santunan kepada keluarga korban, membawa empati di tengah duka mendalam.
Tragedi di Lokasi Pemusnahan Amunisi
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Minggu, 12 Mei 2025, saat proses pemusnahan amunisi tidak layak pakai berlangsung. Dari 13 korban jiwa, empat di antaranya merupakan prajurit TNI AD yang terlibat dalam operasi pemusnahan, sedangkan sembilan lainnya adalah warga sipil yang turut membantu kegiatan tersebut.
Menurut keterangan keluarga, para warga sipil tersebut telah bertahun-tahun mendampingi personel TNI dalam pemusnahan amunisi. Mereka bekerja berdasarkan panggilan dan kerap mengumpulkan sisa-sisa material amunisi untuk dimanfaatkan secara pribadi. Namun, ledakan kali ini membawa malapetaka yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Wujud Kepedulian Nyata
Menanggapi musibah ini, BAZNAS Jawa Barat dan BAZNAS Kabupaten Garut, bersama Bank BJB Cabang Garut, segera bergerak menyalurkan bantuan kemanusiaan. Mereka tidak sekadar menyerahkan santunan, melainkan juga menyambangi langsung rumah-rumah keluarga korban melalui pendekatan yang disebut “jemput empati”.
“Kami hadir tidak hanya untuk memberikan bantuan finansial, tetapi juga untuk mendengarkan keluh kesah mereka dan memastikan bahwa mereka tidak sendirian menghadapi musibah ini,” ujar Ketua BAZNAS Jabar, Dr. H. Anang Jauharuddin, M.M.Pd.
Pendekatan ini menjadi simbol bahwa negara hadir melalui lembaga-lembaga sosialnya, tidak hanya dalam bentuk dana, tetapi juga melalui kehadiran fisik dan dukungan emosional.
Kolaborasi Kemanusiaan: Sinergi yang Menguatkan
Santunan yang disalurkan merupakan hasil dari kolaborasi lintas lembaga. Dana berasal dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dikelola oleh BAZNAS Jabar. Selain itu, dukungan juga datang dari tabungan sosial Bank BJB Garut serta partisipasi aktif dari BAZNAS Kabupaten Garut.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap sesama tidak mengenal batas institusi. Dengan bergandengan tangan, ketiga lembaga tersebut menghadirkan harapan bagi para keluarga yang tengah berduka.
Daftar Korban Sipil yang Menerima Santunan
Adapun sembilan warga sipil yang menjadi korban dan telah dikunjungi serta diberikan santunan oleh tim BAZNAS dan Bank BJB adalah:
1. Agus Bin Kasmin – Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong
2. Ipan Bin Obar – Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong
3. Anwar Bin Inon – Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk
4. Endang – Singajaya
5. Yus Ibing Bin Inon – Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk
6. Iyus Rijal – Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong
7. Toto – Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong
8. Dadang – Kampung Sakambangan, Kecamatan Cibalong
9. Erus Setiawan – Kecamatan Cibalong
Keluarga dari masing-masing korban menerima santunan yang tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga disertai dengan penguatan moral dan pengakuan atas jasa mereka selama ini.
Harapan di Tengah Kehilangan
Santunan ini bukan hanya soal nilai materi. Lebih dari itu, inisiatif ini mengandung pesan bahwa rakyat tidak sendiri menghadapi luka dan kehilangan yang tak mereka pilih.
“Ini bukan hanya soal bantuan uang, tapi tentang kehadiran negara melalui lembaga-lembaga sosialnya di tengah penderitaan rakyat,” tegas Dr. Anang.
Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan para keluarga korban dapat sedikit terbantu dalam menghadapi hari-hari ke depan yang penuh tantangan. Selain itu, tragedi ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan serta perlindungan bagi warga sipil yang turut terlibat dalam kegiatan berisiko tinggi.(Red)