“Ini bukan soal emosi. Kami hanya ingin ada keberpihakan. Jangan sampai anak-anak dari Jatitujuh yang rumahnya dekat justru kalah oleh siswa dari luar kecamatan,” kata Warjum.
Para kades juga berharap agar jalur prestasi yang akan dibuka pada gelombang kedua PPDB dapat memberikan porsi lebih besar bagi siswa dari lingkungan sekitar sekolah.
Kepala SMAN Jatitujuh, Enjen Jaenal Alim, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima seluruh masukan dan akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut melalui koordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah IX dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Kami mencatat semua aspirasi yang disampaikan dan akan segera menindaklanjutinya dengan pihak terkait. Kami juga akan melakukan evaluasi internal agar PPDB berjalan lebih adil dan transparan,” ujar Enjen.