JABARNEWS | BANDUNG – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton untuk periode Juli hingga Desember 2025. Langkah ini merupakan strategi pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan serta menstabilkan harga beras di pasaran.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa program SPHP merupakan lanjutan dari arahan pemerintah pusat untuk menjamin keterjangkauan harga pangan, khususnya beras, di seluruh Indonesia.
“Beras SPHP yang dikemas dalam kantong berwarna kuning-hijau adalah bagian dari strategi nasional pengendalian harga. SPHP berlaku secara merata di seluruh Indonesia,” ujar Arief saat kegiatan di Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Kamis (24/7/2025).
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa program SPHP akan dikombinasikan dengan gerakan pangan murah dan operasi pasar, mengingat harga beras di pasar tradisional saat ini naik signifikan.
“Dari pemantauan kami, harga beras termurah di pasar kini mencapai Rp15.000 per kilogram. Sementara itu, beras SPHP dijual hanya Rp12.500 per kilogram. Selisih harga ini diharapkan bisa membantu menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi pangan,” jelas Ahmad.