Daerah

BMKG Bandung Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Peralihan

×

BMKG Bandung Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Peralihan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi fenomena hujan es. (Foto: iStockPhoto).
Ilustrasi fenomena hujan es. (Foto: iStockPhoto).

“Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pendinginan di lingkungan terjadinya evaporasi atau biasa disebut sebagai pendinginan evaporatif. Pendinginan evaporatif adalah pendinginan udara karena penyerapan panas laten molekul air.” katanya.

“Ketika air menguap, proses penguapan membutuhkan energi panas (kalor) dari lingkungan agar penguapan terjadi. Dengan menghilangkan kalor dari udara, maka udara menjadi dingin,” tambah Teguh.

Baca Juga:  Jabodetabek, Waspada Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang

Teguh menyebutkan, faktor kedua yakni pengaruh gangguan pusat tekanan rendah. Hangatnya suhu muka laut wilayah Indonesia (IMC) akibat La Nina berkepanjangan, menyebabkan aktivitas terjadinya pusat tekanan rendah di sekitar IMC menjadi meningkat.

Baca Juga:  Duh! Puluhan Rumah di Bekasi Rusak Disapu Angin Kencang

“Kondisi ini sering menyebabkan terjadinya angin kencang oleh karena adanya zona konvergensi di sekitar wilayah Jabar termasuk Bandung Raya. Tingginya kecepatan angin menyebabkan suhu yang dirasakan menjadi lebih dingin dibandingkan dengan suhu terukur,” pungkasnya. (Red)

Baca Juga:  Meriahkan Salim Expo, Ratusan Kader PKS se-Bandung Raya Berkumpul di Soreang
Pages ( 3 of 3 ): 12 3

Tinggalkan Balasan