BMKG Bandung Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Peralihan

Ilustrasi fenomena hujan es. (Foto: iStockPhoto).

Cuaca Bandung dalam satu pekan terakhir terasa lebih dingin dibandingkan biasanya. Meski suhu minimun berada pada kisaran 20 sampai 21 derajat celcius, dan pada musim kemarau bisa mencapai 18 derajat celcius.

“Kondisi ini dirasakan ketika memasuki akhir musim hujan dan menuju musim peralihan,” katanya.

Baca Juga:  Informasi BMKG: 16 Wilayah di Jawa Barat Ini Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang

Ia menerangkan, berdasarkan pantauan dan analisis yang dilakukan oleh BMKG Bandung, cuaca dingin yang dirasakan oleh masyarakat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu adanya proses pendinginan evaporatif (Evaporative Cooling). Bulan April secara empiris merupakan akhir musim hujan di wilayah Bandung Raya.

Baca Juga:  Longsor Melanda Sejumlah Kecamatan Di Kabupaten Sukabumi

“Namun demikian curah hujan yang terjadi lebih tinggi dibandingkan curah hujan pada periode DJF. Kondisi ini, disebabkan tingginya aktivitas pembentukan awan konvektif yang disebabkan oleh faktor labilitas atmosferik lokal,” katanya.

Baca Juga:  Satgas PEN Realokasikan Anggaran Untuk Program Vaksinasi Covid-19

Tentu saja, sambung Teguh proses pembentukan awan konvektif diawali oleh proses evaporasi. Proses evaporasi didominasi oleh proses perubahan fasa air, dari kondisi cair menjadi gas.