JABARNEWS | BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya pergeseran signifikan pada puncak musim kemarau 2025, terutama di wilayah Pulau Jawa, berdasarkan pemutakhiran data analisis iklim terbaru pada Mei 2025.
Direktur Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab di Jakarta, Selasa (10/6/2025), menjelaskan bahwa perubahan ini didasarkan pada pembaruan prediksi iklim yang sebelumnya dihitung dari kondisi atmosfer Februari 2025.
“Pergeseran ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer, salah satunya adalah masih cukup tingginya suplai uap air ke wilayah Indonesia,” ujar Fachri.
Menurut hasil pembaruan BMKG, awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Jawa yang sebelumnya diperkirakan berlangsung pada dasarian III April hingga dasarian I Mei, kini mundur menjadi dasarian III Mei hingga dasarian I Juni.
Fachri menyebutkan bahwa pergeseran antara tiga hingga lima dasarian terdeteksi khusus di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur, yang juga mengalami perubahan waktu puncak kemarau.