
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini mengenai peningkatan curah hujan di atas normal di wilayah selatan Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sukabumi. Informasi tersebut disampaikan secara masif kepada masyarakat dan pemerintah daerah seminggu sebelum kejadian.
“Tim akan diterjunkan untuk menyosialisasikan langsung potensi bahaya ini ke masyarakat agar mereka lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di masa depan,” tambah Dwikorita.
BMKG kembali mengingatkan bahwa wilayah selatan Jawa Barat berpotensi mengalami hujan deras (30-50 mm per jam) disertai angin kencang hingga 8-9 Desember 2024. Potensi bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, puting beliung, hingga hujan es juga dikhawatirkan dapat terjadi.
BMKG mengidentifikasi bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia sebelah barat daya Banten yang bergerak mendekati daratan selatan Jawa Barat. Keberadaan bibit siklon ini berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 20% di atas kondisi normal, dipengaruhi oleh fenomena atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, dan La Nina lemah.
“Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di wilayah selatan Jawa Barat,” jelas Dwikorita.