JABARNEWS | CIREBON – Perum Bulog Cirebon menargetkan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 30 ribu ton hingga akhir 2025, sebagai langkah menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga beras di wilayah Jawa Barat bagian timur.
Kepala Bulog Cirebon, Ramaijon Purba, menyampaikan bahwa sejak pertengahan Juli 2025, distribusi beras SPHP mulai digencarkan sebagai antisipasi lonjakan harga beras di pasar.
“Targetnya sampai akhir tahun ini sekitar 30 ribu ton. Kita mulai sejak pertengahan Juli, dan sampai sekarang sudah tersalurkan 180 ton,” ujar Ramaijon di Cirebon, Rabu (6/8/2025).
Untuk memastikan aksesibilitas bagi masyarakat, Ramaijon menjelaskan bahwa SPHP tidak disalurkan melalui satu saluran saja, tetapi melalui berbagai jalur distribusi seperti toko pengecer di pasar tradisional, koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, outlet pemda, ritel modern, gerakan pangan murah, koperasi kementerian/lembaga, TNI-Polri, rumah Pangan Kita (RPK) milik Bulog.
“Penyaluran SPHP fleksibel, tergantung permintaan dari jalur distribusi. Tapi dari sisi stok, kita pastikan aman,” tambahnya.