Kolaborasi ini menjadi tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Percepatan Penyerapan Gabah atau Beras Petani, yang menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional.
Menurut Sri, Bulog tidak bisa bekerja sendiri mengingat luasnya wilayah Indramayu. Koordinasi dengan TNI sangat vital, baik dalam menjamin kualitas gabah, akses lokasi panen, maupun pengawalan distribusi.
“Selain TNI, kami juga berkolaborasi dengan instansi lain yang melakukan pemantauan langsung di lapangan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh pihak, dari hulu hingga hilir, memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan, baik dari sisi produksi, distribusi, hingga pengawasan.
Sri Wahyuni juga menyoroti peran program Serap Gabah Petani (Sergap) sebagai instrumen negara untuk memperkuat cadangan beras pemerintah, serta menjaga stabilitas harga di tingkat petani.