“Ular takut kepada manusia. Jika bertemu di sawah, cukup diusir saja, tidak perlu dibunuh,” jelas Lucky. Sosialisasi ini dinilai penting agar petani memahami peran ular dalam ekosistem sawah dan tidak menganggapnya sebagai ancaman.
Petani di Indramayu menyambut baik program tersebut dan berharap populasi tikus dapat ditekan sehingga hasil panen lebih terjaga. Selain mengurangi kerugian akibat hama, langkah ini sekaligus mendukung pelestarian alam melalui pengendalian hayati.
“Program Ular Sahabat Petani menjadi inovasi daerah untuk menjawab persoalan hama sekaligus memperkuat identitas Indramayu sebagai lumbung padi Jawa Barat,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News