Buruh PT Dada Bikin Jadwal Piket Nginep Depan Gerbang Pabrik

JABARNEWS | PURWAKARTA – Aksi ribuan buruh PT Dada Indonesia akan terus berlanjut hingga tuntutan mereka terpenuhi, terlihat beberapa buruh pabrik tersebut tidak meninggalkan lokasi pabrik hingga malam tiba, bahkan mereka berniat menginap di sana.

Menurut Ketua PUK SPAI FSPMI PT Dada Indonesia, Elni Susanti, demonstrasi akan terus dilanjutkan hingga ada kejelasan nasib para buruh dan haknya dibayarkan sesuai kesepakatan sore tadi.

“Tadi sore telah dilakukan mediasi di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Purwakarta. Manajemen bilang akan membayar gaji bulan ini, penangguhan gaji sebelumnya dan uang makan di tanggal 7 November 2018,” kata Elni, saat ditemui di depan gerbang PT Dada Indonesia, Rabu (31/10/2018) petang.

Baca Juga:  Bobol Lima Tempat, Mantan Karyawan Minimarket Diringkus Polisi Purwakarta

Melihat hal tersebut, lanjut dia, para buruh akan membuktikan sampai tanggal 7 itu dibayarkan atau tidak gaji dan uang makan. Dan pada 8 November 2018 akan diadakan meeting tentang pesangon yang akan diberikan kepada karyawan.

“Menunggu janji itu, mungkin kami akan terus jaga di sini (depan PT Dada Indonesia, red) jangan sampai aset-aset yang ada di dalam ini keluar,” ujarnya.

Baca Juga:  Sebanyak 200 Hewan Ternak Disuntik Vaksin untuk Cegah Penyebaran PMK

Lanjut Elni, para buruh akan membuat jadwal piket untuk menjaga jangan sampai kecolongan lagi ada bahan yang keluar tanpa sepengetahuan para buruh sampai tanggal 7 November 2018 nanti.

“Jika tuntutan kami tidak terrealisasi, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi dari ini. Jika sampai dengan batas waktu sesuai kesepakatan tadi sore tidak ada kejelasan nasib kami, maka kami ramai-ramai turun ke jalan. Jadi kita lihat saja sampai tanggal 7 nanti,” ucapnya.

Lanjut dia, para buruh memohon kepada pihak-pihak terkait untuk melihat kondisi PT dada saat ini. Begitupun permintaan mereka kepada pihak kepolisian agar menhembatani atau memfasilitasi kaum buruh terkait keamanan. Agar selama aksi tidak terjadi anarkis.

Baca Juga:  Plt Bupati Cianjur Serahkan Formulir Pendaftaran Cabup ke DPC PPP

“Kami hanya mau menuntut hak kami dan kepada Disnaker Kabupaten Purwakarta dan DPRD Purwakarta. Tolonglah lebih tegas lagi kepada perusahaan-perusahaan yang nakal seperti ini, apa lagi tutup tanpa pemberitahuan. Jadi mohon pemerintah lebih tegas lagi menyikapi pengusaha-pengusaha yang nakal,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat