Cuaca Ekstrem, Hujan Es Bakal Terjang Wilayah Bogor

JABARNEWS | KOTA BOGOR – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor memprakirakan terjadinya cuaca ekstrem selama tiga bulan ke depan pada Oktober, November, dan Desember 2018.

Kasi Data dan Informasi BMKG Dramaga Bogor, Hadi Saputra, mengatakan, pada cuaca ekstrem itu, wilayah Bogor berpotensi bakal diterjang puting beliung disertai hujan es.

“Cuaca ekstrem ini dipicu awan Cumulonimbus sehingga bisa mengakibatkan hujan ekstrem, angin puting beliung dan hujan es, Hampir di semua wilayah potensi hujan es bakal terjadi,” kata Hadi, Selasa (16/10/2018), dikutip Pojokjabar.com.

Baca Juga:  Jangan Ketinggalan! Sore Ini Hasil Seleksi SNMPTN Bakal Diumumkan, Ini Linknya

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, mengatakan, menghadapi fenomena awan Cumulonimbus pada akhir Oktober 2018 nanti, pihaknya akan secepatnya memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga:  Air Tak Ngocor, Emak-emak Bersama Aktivis Jaga Baya Pitoein Cianjoer Geruduk Kantor PDAM

“Kami akan mengeluarkan peringatan kesiapsiagaan untuk seluruh kecamatan (40 kecamatan, red) se-Kabupaten Bogor. Surat peringatan itu akan dikeluarkan untuk informasi kepada warga,” katanya.

Dede menyebutkan, untuk daerah rawan longsor di Kabupaten Bogor secara umum tercatat di 21 wilayah kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan tanah longsor mengkhawatirkan.

Di wilayah barat meliputi Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, Nanggung, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan, dan Kecamatan Tamansari. Umumnya, kawasan itu berbukit dan berada di lereng atau kaki gunung, ditambah faktor geologi wilayah tersebut batu-batuannya banyak mengandung lempung.

Baca Juga:  Hari Valentine, Polisi Pantau Aktivitas Muda-Mudi di Jatinangor Sumedang

“Untuk wilayah Selatan, tercatat di Kecamatan Ciawi, Megamendung, Cisarua, Cijeruk, dan Cigombong. Selanjutnya untuk wilayah Timur yakni Kecamatan Sukamakmur, Tanjungsari dan Cariu,” sebutnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat