Menurut Dedi, program tersebut akan mulai diterapkan dalam waktu dekat. Ia menargetkan pelaksanaan pertama dapat dimulai pada bulan Juni.
“Mereka yang suka bikin onar di pasar, perempatan jalan, atau mabuk di tempat umum akan kami kirim untuk ikut pendidikan kedisiplinan di barak militer,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi Jabar juga menyiapkan skema pendukung bagi keluarga peserta program yang ditinggalkan.
Dedi menyebut bahwa pihaknya akan memberikan pekerjaan fisik kepada anggota keluarga agar tetap mendapat penghasilan.