Dedi Mulyadi Galang Bantuan Untuk Korban Bencana Palu

JABARNEWS | BANDUNG – Partai Golkar Jawa Barat menggalang donasi untuk korban bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah. Rencananya, donasi tersebut akan disalurkan minggu depan.

Penggalangan dana diinisiasi Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, pada acara bimbingan teknis untuk para caleg,di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Senin (1/10/2018).

“Penggalangan dana saat ini dari para caleg Partai Golkar di wilayah Jabar mencapai sekitar Rp 100 juta. Mudah- mudahan nanti saya tambah jadi Rp 200 juta, mudah mudahan hari ini kelar,” jelas Dedi.

Lanjut Dedi, dana bantuan tersebut akan segera disalurkan kepada para korban bencana di Palu dalam waktu dekat. Bahkan, dirinya berencana datang ke Palu dan menyalurkannya langsung kepada para korban.

Baca Juga:  Sosok Dicky Saromi, Pj Wali Kota Cimahi Pengganti Dikdik Suratno

“Kita berangkat lagi kayak kemarin. Kita kemarin ke Lombok dan inginnya minggu depan sudah bisa jalan ke Palu, setelah bandaranya sudah bisa dilewati dan situasinya sudah mulai baik. Lagipula sekarang ada Pak Presiden, itu sebagai kekuatan yang dimiliki dan nanti kita ingin menyusuri daerah-daerah yang daerah-daerah perkotaan,” katanya.

Dedi mengatakan, untuk penyaluran donasi tidak berbentuk uang tunai. Namun, berbentuk barang-barang yang dibutuhkan masyarakat disana.

“Kita tidak bawa barang dari sini, karena berat juga. Pengalaman saya, nanti kita beli barang yang dibutuhkan di daerah yang dekat dengan lokasi bencana,” katanya.

Baca Juga:  Pemuda Asal Deli Serdang Ditemukan Tewas di Sungai Cinta, Ini Kronologinya

Disinggung banyaknya hoaks yang tersebar di media sosial, Dedi mengatakan, pihaknya meminta semua pihak untuk tidak mengaitkan masalah bencana tersebut dengan sesuatu hal yang justru akan menyakiti hati para korban bencana alam.

“Peristiwa-peristiwa yang menimpa bencana itu jangan dibuat dramatisir. Ini disebabkan karena ini, ini disebabkan karena itu, karena ini hal-hal yang di luar nalar akademis, jangan diungkapkan. Setiap orang bagi yang berkeyakinan, ya dipersilahkan tetapi keyakinan tuh enggak boleh diumbar di publik, tapi adanya di hati,” katanya.

Menurutnya, cukuplah lembaga lembaga yang memiliki otoritas yang menyampaikan informasi. Seperti halnya BNPB, BMKG, LIPI, dan lainnya.

“Tetapi di luar itu jangan dibikin penjelasan-penjelasan yang membuat mereka semakin terluka. Kan sudah tahu orang mendapat musibah. Orang mendapat musibah itu kita berikan harapan, bukan ditambah luka, jangan berucap sesuatu yang melukai orang yang lagi musibah,” katanya.

Baca Juga:  Pemkab Ciamis Gak Respon, Warga Pun Bongkar Rumah Mak Anti

Tidak hanya itu saja, lanjutnya, pihaknya berharap masyarakat bisa memilah dan tidak mengaitkan sesuatu hal dengan kondisi politik.

“Harus dipisahkan mana ranah politik elektoral mana ranah penanganan. Persoalan bencana itu ada dalam penanganan otoritas Presiden sebagai kepala pemerintahan. Itu sangat diperlukan untuk menggerakkan seluruh potensi, menggerakkan TNI, menggerakkan Polri, menggerakkan Kementerian yang terkait dengan menggerakkan BNPB, menggerakkan empati dunia internasional nya,” katanya. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat