“Kami meminta sekali lagi agar semua aktivitas alih fungsi lahan di Puncak dihentikan. Konservasi jauh lebih penting daripada kepentingan ekonomi semata,” tegasnya.
Sebagai langkah lanjutan, Dedi berencana mengundang jajaran PTPN dan Perhutani untuk membahas upaya pemulihan lingkungan di Jawa Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, sebanyak 28 desa di 16 kecamatan terdampak bencana hidrometeorologi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Banjir juga menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Dedi menegaskan bahwa bencana ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kelestarian lingkungan. “Kami akan memanggil PTPN dan Perhutani untuk bersama-sama memperbaiki alam Jawa Barat. Komitmen menjaga lingkungan harus menjadi bagian dari kepentingan bangsa,” tutupnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News