Dedi juga menjelaskan kronologi insiden Senin malam, berdasarkan laporan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan. Aparat gabungan TNI-Polri yang sedang patroli dilempari bom molotov, sehingga massa dibubarkan untuk membuka akses jalan. Ia menegaskan, tidak ada penembakan ke arah kampus.
Selain membuka ruang audiensi, Dedi meminta aksi mahasiswa selesai sebelum pukul 17.00 WIB agar tidak dimanfaatkan pihak luar. Ia juga mendorong gerakan mahasiswa memiliki manajemen aksi yang baik, sehingga penyusup bisa segera ditindak.
“Gerakan kemahasiswaan harus murni, dan demonstrasi sebaiknya dilakukan siang hari untuk menghindari orang bertopeng hitam yang memicu kerusuhan,” katanya.
Rektor Unisba, Prof A Harits Nu’man, mendukung rencana audiensi bersama Pemprov dan DPRD Jabar. Ia mengimbau mahasiswa mengenakan jaket almamater saat aksi untuk memudahkan identifikasi jika ada penyusup.
“Kami sarankan koordinasi dengan BEM di Jawa Barat, supaya aspirasi disampaikan murni oleh mahasiswa,” ujarnya.