“Pan unggal taun urang nombok Rp30 miliar. Naha urang kudu cicing wae? (Kita nombok Rp30 miliar tiap tahun, masa kita diam saja?)” ujarnya.
Meski demikian, Dedi menilai Majalengka menyimpan potensi besar untuk berkembang menjadi pusat industri masa depan, terlebih sebagai bagian dari kawasan Rebana Metropolitan, yang meliputi Majalengka, Subang, Indramayu, hingga Cirebon.
Untuk mendukung hal tersebut, Dedi menekankan pentingnya investasi di bidang pendidikan, khususnya pendidikan vokasi dan teknik.
Tanpa kesiapan sumber daya manusia lokal, Dedi khawatir geliat industri justru akan dimonopoli oleh tenaga kerja dari luar daerah.