Program ini telah dimulai di Purwakarta, dengan puluhan siswa SMP yang terlibat dalam berbagai pelanggaran mengikuti pembinaan di Resimen 1 Kostrad Sthira Yudha sebagai bagian dari langkah preventif.
Dedi juga menyoroti beberapa kasus remaja di Jabar yang cukup memprihatinkan, seperti seorang remaja yang mencuri mobil di Cianjur dan remaja SMP yatim piatu yang melakukan tindak kekerasan setelah diejek temannya.
“Meski tindakan ini adalah kriminal, penting untuk mendampingi anak tersebut agar tidak kehilangan masa depannya,” tambah Dedi.
Ia juga menyampaikan bahwa orang tua dari remaja yang terlibat dalam kasus tersebut akan bertemu dengannya untuk mencari solusi terbaik bagi anak mereka.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa program pendidikan ala militer bertujuan untuk memperbaiki kualitas generasi muda, bukan untuk menghukum. Ia berharap semua upaya ini dapat memberikan manfaat yang positif untuk anak-anak di Jawa Barat.