
Meski demikian, Dedi tetap menilai ada kelalaian dari pihak sekolah karena tidak mengantisipasi kebutuhan tenaga entri data sejak awal. “Ini bentuk kelalaian, karena sekolah tidak menyiapkan tenaga kerja yang cukup, sehingga berdampak pada nasib siswa,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala SMAN 4 Karawang, Dida Siti Saadah, mengakui adanya kelalaian dalam penginputan data. “Kami hanya memiliki satu petugas entri data, sementara di sekolah lain ada yang memiliki empat hingga sebelas orang,” ungkapnya.
Menurut Dida, proses entri data sangat kompleks karena harus mencakup nilai siswa sejak semester pertama kelas XI. Dengan jumlah siswa yang mencapai ratusan, mustahil menyelesaikannya hanya dalam waktu satu bulan.
“Saya sudah meminta tambahan tenaga sejak enam bulan lalu, tapi kenyataannya sampai sekarang belum selesai,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News