Di Jabar Masih Ada Sekolah “Ngampar”

JABARNEWS | GARUT – Sejumlah sekolah di Kabupaten Garut masih belum memiliki bangunan sendiri. Salah satunya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI Malangbong.

Sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 2012 itu, malah lahir dan dirintis oleh sekelompok guru sukarelawan yang merasa peduli terhadap pendidikan.

Adalah Lesa Wibawa Sadikin, sang perintis sekaligus penggagas sekolah itu. Ia sebelumnya adalah guru honorer di SMP PGRI Malangbong.

Berawal dari rasa iba dan khawatir dengan banyaknya siswa lulusan SMP yang tidak mampu melanjutkan ke jenjang SLTA, karena terhimpit ekonomi keluarga, dia bersama rekan sejawatnya kemudian mendirikan SMA guna membantu meringankan beban ekonomi keluarga tidak mampu.

Dikatakan Lesa, pihaknya dengan bermodalkan pengabdiaan rereongan untuk membuka SMA. Kendala yang dihadapi adalah tempat untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Uang saku dari honor mengajarnya di SMP tak mencukupi untuk membangun gedung baru.

Namun, karena ia yakin tujuan mulia guna ikut mencerdaskan anak bangsa khususnya di wilayah Malangbong, ia buka sekolah gratis khusus keluarga miskin. Sementara untuk KBM ia menumpang di gedung SMP, meski tentu KBM harus dilaksanakan sore hari setelah KBM SMP usai. Tentu KBM sedikit terganggu, pasalnya belajar di sore hari akan berbeda dengan ketika di pagi hari.

Baca Juga:  DPRD Dukung Penuh Program Peningkatan Pelayanan Prokopim Pemkot Bandung

“Hingga kini, ratusan siswa kami masih menumpang belajar di gedung SMP,” katanya, kepada Jabarnews Rabu (2/5/2018).

Diakuinya, berbagai iming-iming tawaran bantuan Ruang Kelas Baru (RKB), baik dari rekan ataupun aspirasi anggota Dewan silih berdatangan. Namun, belum satupun tawaran pangbibita dari anggota Dewan ini terealisasi. Selain tumpukkan proposal berceceran di gedung gedung rakyat itu.

“Tak satupun harapan kami mengidamkan bangunan kelas untuk KBM terealisasi,” ujarnya.

Kendati demikian, berbagai prestasi sudah diraih oleh siswa siswi SMA PGRI. Salah satunya adalah Juara II pada FLSN Tahun 2018 antar-sekolah se-Kabupaten Garut.

Baca Juga:  Manajer Restoran di Bogor Gelapkan Uang Perusahaan hingga Ratusan Juta Demi Judi Online

“Pendidikan merupakan ujung tombak masa depan anak bangsa,” katanya.

Serupa dengan SMA PGRI Malangbong yang belajar tanpa ruangan selama empat (4) tahun, hal serupa juga terjadi di tempat lain. Anehnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut seolah bungkam, tutup mata dan telinga .

SMK Kamal Persada yang berlokasi di Kampung Waas Tongoh, Desa Suka Hati, Kecamatan Cilawu Garut, patut diapresiasi dalam mencetak lulusannya. Pasalnya, KBM dilakukan di luar ruangan alias beratapkan terpal dan langit.

Ketua Yayasan, Hari, menuturkan, kegiatan belajar seperti ini memang sudah dari dulu.

“Kami sudah berusaha mengajukan bantuan ruang kelas baru, namun tidak pernah mendapatkannya. Entahlah mungkin belum waktunya anak didik kami belajar di ruangan, tapi alhamdulilah guru-guru masih semangat mendidik siswa kami,” tuturnya.

“Untuk saat ini, siswa kami ada 60 orang, dan terkadang harus belajar di kobong (kamar santri) yang ada di sebelah, kami hanya berharap dalam momentum Hardiknas ini, semoga pemerintah bisa betul-betul adil dalam artian merata dalam membangun ruang belajar, jangan yang sudah bagus makin bagus dan yang susah seperti kami tidak dilirik atau kurang diperhatikan,” tambah Hari.

Baca Juga:  Anggota Polsek Wanayasa Dilatih Tangani Kebakaran

Selain itu, Hari menyampaikan, dia memang tidak ada “kenalan” yang dekat di tingkat atas. Jadi, mungkin rasanya zaman sekarang susah bisa menerima bantuan dari pemerintah.

“Ya, sekarang kan harus ada yang kenal dekat di Dinas dan di atasnya. Kalau tidak ada ya beginilah. Makanya saya berharap dalam memberikan bantuan itu, pemerintah bisa melihat ke bawah, langsung agar tahu mana yang lebih membutuhkan dan tidak,” tuturnya.

Sampai berita ini diturunkan, cabang Dinas Pendidikan XI Garut, selaku liding sektor perwakilan Jawa Barat yang dikepalai Hj. Lilis, yang membidangi SMA/SMK dan SLB di Kabupaten Garut belum bisa diminta tanggapannya.(Tgr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat