Down Syndrome Bukan Penyakit Kejiwaan

JABARNEWS | BANDUNG – Masih adanya stigma masyarakat bahwa down syndrome merupakan suatu kutukan atau penyakit kejiwaan, memicu Yayasan Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang tua Anak dengan Down Syndrome (PIK POTADS) untuk terus menyosialisasikan pengetahuan seputar Anak dengan Down Syndrome (ADS) di lingkungan masyarakat.

Seperti yang diketahui, down syndrome merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas.

Baca Juga:  Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Bangunan MTS di Bandung Barat Ambruk

“Down syndrome bisa terjadi kepada siapa saja, jadi ini bukan penyakit menular ataupun turunan,” kata Ketua POTADS Bandung, Rina Niawati saat ditemui di Giggle Box, Jln. Progo, Kota Bandung, Kamis (22/3/2018).

Menurutnya, kurangnya pengetahuan mengenai down syndrome menjadi pemicu timbulnya pemikiran negatif di lingkungan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah tentang ADS.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Kalah Tenar, Dedi Mulyadi Tokoh Terpopuler di Jabar Versi Big Data Jayabaya

“Banyak orang tua tidak menerima ADS, jangankan sama masyarakat, sama keluarga pun enggak. Ini PR kami, berarti sosialisasi kita belum sampai situ,” tuturnya.

Lebih lanjut, Rina menilai jika intervensi terhadap orang tua berperan penting sebelum mengintervensi ADS agar dapat tumbuh kembang secara optimal. Selain itu, dengan pemahaman yang dimiliki orang tua mengenai down syndrome juga dapat mencegah stigma negatif masyarakat mengenai ADS.

Baca Juga:  Inflasi Kota Bandung Terendah di Jawa Barat

“Jadi tolong terima dan pahami mereka supaya mereka bisa hidup mandiri dan berkualitas. Jadi orang tua harus bisa speak up ketika dilingkungan sekitar berpahaman lain,” pungkasnya. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat