DPPKB Kota Bandung Targetkan Prevalensi Stunting Turun Jadi 19,01 Persen di Tahun 2023

Ilustrasi stunting. (Foto: BBC).

“Audit pertama itu kita ambil contoh dari dua kecamatan dan tiga kelurahan berdasarkan prevalensi tertinggi se-Kota Bandung,” tuturnya.

Lokasi tersebut antara lain Kecamatan Babakan Ciparay yang terdiri dari Kelurahan Margahayu Utara dan Babakan Ciparay. Lalu, Kecamatan Bandung Kidul yang difokuskan di Kelurahan Kujangsari.

Baca Juga:  Ternyata Segini Harga Jas Hujan yang Dikenakan Presiden Jokowi

“Kelurahan Margahayu Utara sasarannya bayi dua tahun (baduta) dan ibu nifas berisiko stunting. Sedangkan Kelurahan Babakan Ciparay sasarannya ibu hamil berisiko stunting. Lalu, di Kujangsari sasarannya calon pengantin berisiko stunting,” jelasnya.

Baca Juga:  Dinilai Banyak Tantangan Jelang Pemilu 2024, Bey Machmudin Minta ASN di Jabar Bersiap

Melalui audit ini, ia berharap bisa memunculkan output kesepakatan rencana tindak lanjut stunting dengan strategi kolaborasi pentahelix.

“Adapun strategi tersebut yakni, meningkatkan kolaborasi di setiap tingkatan, percepatan program penurunan stunting, bertambahnya peran lembaga swasta dan masyarakat, naiknya edukasi masyarakat, mendorong kemampuan kelompok masyarakat yang terlibat, dan perbaikan manajemen data terkait stunting,” imbuhnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Medan Ditemukan Tewas Di Jalan