Dia menduga belasan sapi itu tertular PMK maupun LSD saat dalam perjalanan dari luar daerah menuju Kota Sukabumi, di mana saat proses pengiriman hewan memamah biak akan mudah terserang penyakit karena kondisi kesehatannya turun.
“Penanganan PMK dan LSD ini harus cepat karena penyakit tersebut mudah menular, sehingga harus ditempatkan khusus agar tidak tercampur dengan ternak khususnya hewan kurban,” bebernya.
Adrian menjelaskan, hingga saat ini ada 1.404 hewan kurban yang dijual di lapak-lapak yang sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan rincian 700 sapi, empat kerbau, dan 700 domba.
“Hewan kurban yang lolos pemeriksaan kesehatan dipasang tanda di bagian kuping dan memiliki barcode serta sudah dilakukan vaksinasi,” tandasnya. (Red)