Menurut dia, data pasien DBD ini sangat penting untuk penanganan DBD di lokasi tertentu. “Pentingnya data tiada lain sebagai jalan guna penanganan selanjutnya di lokasi atau daerah yang merupakan endemik nyamuk penyebab DBD. Artinya, di mana ada warga terkena DBD, maka kita langsung melakukan penanganan. Salah satunya fogging terlebih dahulu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Acep mengungkapkan, jumlah kasus DBD bulan Januari ada sekitar 20 orang. Rinciannya laki-laki 9 orang dan perempuan 11 orang. Sementara kasus DBD di Ciamis pada Februari ada 19 kasus. Rinciannya, laki-laki 10 orang dan perempuan 9 orang.
Untuk jumlah kasus, Acep menyebut,tiap bulan akan terjadi kenaikan atau penurunan kasus sesuai dengan daerah endemik itu sendiri. Seperti daerah yang memiliki kepadatan penduduk, tentunya akan banyak warga terkena DBD.
“Pendataan kasus tentunya terus kita lakukan dengan sebaran kasus yang beragam dari setiap kecamatan. Karena hampir seluruh kecamatan sekarang ditemukan kasus DBD, artinya pencegahan dan penanganan harus terus kita lakukan bersama-sama,” tandasnya. (Red)