Duh! Sampai Mei 2023, Kasus DBD di Bekasi Bertambah Jadi 366 Orang

Ilustrasi Kasus DBD. (Foto: iStockphoto).

Nurfalah juga mengajak segenap warga turut aktif memberantas jentik sebagai upaya mengendalikan angka kasus DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Dia meminta masyarakat untuk dapat memastikan kondisi lingkungan baik di dalam maupun luar rumah terbebas dari jentik nyamuk.

Baca Juga:  Tujuh Tersangka Pembegal Ibu Hamil di Bekasi Ditangkap, Dua Pelaku di Bawah Umur

“Lakukan pemantauan jentik di rumah sendiri minimal seminggu sekali. Kemudian bersama warga di lingkungan RT/RW melalui Jumat bersih atau Minggu bersih,” bebernya.

Baca Juga:  Siap-siap! Bakal Ada 3.000 Lowongan Kerja di Kabupaten Bekasi, Baca Disini

Pihaknya terus berupaya mengendalikan angka kasus DBD dengan seruan kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan ‘Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik’ (Juru Pemantau Jentik).

Baca Juga:  Polsek Bilah Hulu, Labuhanbatu Temukan Sopir Muatan TBS Korban Perampokan, Kondisinya Tangan Terikat Dibelakang

“Jangan bilang peduli demam berdarah jika belum menjadi jumantik di rumah sendiri,” tandasnya. (Red)