Ema Suherma: Pelaksanaan PTM Itu Tergantung Akselerasi Vaksinasi

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta pemerintah pusat memprioritaskan tambahan stok vaksin COVID-19 untuk vaksinasi remaja guna mempercepat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan saat ini Bio Farma sudah menerima tambahan stok vaksin COVID-19 Sinovac. Dia pun meminta Dinas Kesehatan agar berupaya mendapatkan prioritas vaksin itu untuk sekitar 200 ribu siswa SMP dan SMA.

Baca Juga:  Waspada Bencana Alam di Purwakarta, Edwar Zulkarnain Perintahkan Bhabinkamtibmas Lakukan Pemantauan

“Karena kalau vaksin sudah tercapai sesuai arahan Presiden, peluang PTM bisa digelar itu cukup besar,” kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/8/2021).

Menurut Ema, pelaksanaan PTM itu tergantung akselerasi vaksinasi. Karena, kata dia, stok vaksin itu bukan Pemkot Bandung yang menyediakan.

“Dilaksanakan kalau saya inginnya di akhir bulan ini sudah bisa dilakukan, tergantung ketersediaan vaksin paling telat September terealisasi ini,” katanya.

Baca Juga:  Bupati Cirebon Minta Puskesmas Antisipasi Penyebaran Covid-19 Pasca Mudik

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan dari data Dinas Pendidikan Kota Bandung setidaknya ada 200 ribu pelajar yang wajib mendapat vaksin. Dengan demikian dosis yang harus diterima Pemkot Bandung mencapai 400 ribu.

Jika vaksin Sinovac sudah ada lagi, pendistribusian bisa dilakukan melalui puskesmas atau tiap sekolah melakukan vaksinasi massal. Semua vaksinasi, menurutnya, harus direncanakan agar pelajar bisa mendapat vaksin sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan.

Baca Juga:  Begini Cara Pemkab Purwakarta Tingkatkan Budaya Membaca

“Kami sudah minta juga ke kecamatan untuk melakukan pendataan. Nanti coba minta juga suplai vaksin lewat kepolisian,” kata Ahyani.

Adapun berdasarkan data Pemkot Bandung, sejauh ini sudah ada sebanyak 27.773 remaja atau sekitar 11,66 persen dari target 238.139 remaja yang sudah mengikuti vaksinasi dosis pertama. Sedangkan dosis kedua baru mencapai sebanyak 8.859 remaja atau sekitar 3,72 persen. (Red)