Menurut Farhan, diplomasi tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan bersama yang melibatkan rakyat secara aktif. “Diplomasi rakyat adalah kekuatan terbesar kita. Kota Bandung siap terus menjadi tempat aspirasi dan solidaritas dari seluruh dunia,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Farhan kembali mengingatkan semangat KAA 1955, di mana Bandung dipilih sebagai tuan rumah karena kemampuannya menghimpun kekuatan dunia pasca-perang. Menurutnya, tekad para pendiri bangsa pada saat itu adalah tekad besar yang tak boleh dikhianati oleh generasi muda saat ini.
“Tekad para pendiri bangsa waktu itu bukan tekad kaleng-kaleng. Dan kita, para pemuda hari ini, punya tanggung jawab untuk menjaganya tetap hidup,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News