Daniel juga menyoroti bahwa banyak destinasi wisata edukatif di Jawa Barat yang selama ini menjadi tujuan utama kegiatan study tour. Jika kebijakan ini diterapkan, kunjungan ke tempat-tempat tersebut akan menurun secara drastis.
Meski demikian, ASITA juga menganggap wacana pelarangan ini sebagai bentuk kritik terhadap pelaku usaha pariwisata. Daniel menegaskan bahwa penyedia layanan perjalanan wisata harus lebih bertanggung jawab dan memastikan kualitas layanan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan oleh konsumen.
Menurutnya, pendidikan di luar kelas memiliki peran penting dalam memperkaya pengalaman belajar siswa. “Metode ini menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif, menyenangkan, serta aplikatif.
Dengan demikian, siswa dapat lebih mudah memahami materi dan mengembangkan berbagai keterampilan,” jelasnya.