
Guncangan gempa dirasakan di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, hingga Kota Bandung.
Menurut analisis BMKG, gempa bumi ini merupakan jenis menengah akibat aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” kata Daryono. Saat ini, belum ada laporan mengenai aktivitas gempa bumi susulan setelah kejadian tersebut.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut tengah memantau situasi pasca-gempa untuk mengetahui dampaknya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, mengatakan bahwa jajaran mereka terus memonitor perkembangan di daerah terdampak.
“Situasi saat ini dilaporkan masyarakat sudah tenang kembali, meski begitu jajaran kami tetap siaga untuk memastikan kondisi Garut aman,” katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada. Selain BPBD Garut, Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut juga turut melakukan pemantauan langsung situasi dan kondisi air laut serta aktivitas masyarakat di pesisir pantai. Meskipun belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban, upaya pemantauan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News