Genap Ganjil Tol Jakarta-Cikampek Batal?

JABARNEWS | BEKASI – Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB) dukung perluasan sistem genap ganjil di tol Jakarta – Cikampek batal. Sebelumnya pembatasan kendaraan sesuai ururtan angka tersebut digagas oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub).

“Arus lalu lintas kendaraan di tol Jakarta- Cikampek mulai terkendali. Inilah salah satu alasan oembatasan kendaraan urung dilakukan,” ungkap Ketua DKTB Harun Alrasyid seperti dikutip dari gobekasi pada Selasa (10/4/2018)

Baca Juga:  ABP Siap Kawal Pilkada Serentak 2018 di Purwakarta

Perluasan itu baru sebatas wacana. Karena ganjil genap di Bekasi Barat dan Timur sudah efektif itu yang menjadi alasan tidak jadinya diperluas.

“Sejauh ini warga Kota Bekasi mengharapkan adanya perluasan ganjil genap guna mengedapkan azas keadilan. Karena, mereka beranggapan hanya Kota Bekasi pembatasan kendaraan padahal bukan kendaraan dari Kota Bekasi saja yang memadati ruas tol,” jelasnya.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dari Kemenhub awalnya akan memperluas sistem ganjil genap. Implementasi ini bakal diperluas di gerbang tol Pondokgede, Cikunir I dan Cikunir III.

Baca Juga:  Simak! Begini Harapan Emil di Tahun Tikus Logam

Memang, berdasarkan data dari Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, sempat terjadi kenaikan volume kendaraan golongan I selama lima hari pelaksanaan tiga paket kebijakan itu di gerbang tol lain.

Seperti di Cikunir I dari 646 kendaraan menjadi 1.107 kendaraan, Cikunir III dari 583 kendaraan menjadi 1.327 kendaraan, lalu Tambun dari 10.013 menjadi 14.667 kendaraan.

Baca Juga:  Kasus DBD di Cirebon Bertambah Tiga Kali Lipat, Sebagian Besar Pasien Usia Anak

Meski volumenya naik, tetapi tidak terjadi kepadatan di ruas tol tersebut.Jumlah ini menunjukkan pengendara golongan I beralih rute. Mereka yang awalnya masuk lewat gerbang Bekasi Timur beralih ke Tambun. Sedangkan yang biasanya di Bekasi Barat beralih ke Cikunir II dan III. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat