“AI sekarang bisa meniru suara dan wajah seseorang dengan sangat mirip. Ini kerap dimanfaatkan untuk menipu korban agar percaya bahwa pelaku adalah orang terdekatnya,” jelas Darwisman dalam keterangannya, Jumat (5/12).
Menanggapi maraknya Penipuan AI, Darwisman mendesak masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu melakukan verifikasi saat menerima permintaan mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan uang atau data pribadi.
“Jangan langsung percaya, verifikasi melalui saluran komunikasi lain,” imbaunya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar menjaga kerahasiaan informasi pribadi serta waspada jika menerima video atau suara yang terasa tidak wajar, meskipun terlihat berasal dari orang yang dikenal.
Dalam upaya menjaga ekosistem keuangan yang sehat, Satgas PASTI juga terus menindak tegas entitas ilegal.





