JABARNEWS | SUMEDANG – Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) kembali mencuat. Itu setelah sejumlah grup di media social terbongkar. Tidak terkecuali di Sumedang grup LGBT terpantau di salah satu grup Gay Ganteng Sumedang mencapai 1.194 anggota. Dari intensitas data terpantau grup tersebut terbilang aktif.
Belum diketahui, latar belakang kenapa munculnya grup tersebut. Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menyebutkan LGBT merupakan hal yang menular karena pergaulan dan komunitas. Maka, sebut Kapolres Sumedang, salah satu obatnya adalah keluarga.
“Kalau lingkup keluarga tidak mau peduli ya sangat mudah disusupi komunitas seperti itu. Ini tugas seluruh pihak untuk memperbaiki akhlak dan lebih peduli ke keluarga,” ujar AKBP Hartoyo dalam perbincangan di Grup Komunitas Cyber Sumedang, Rabu (10/10/2018).
Adanya grup-grup tersebut sejalan dengan kemajuan teknologi, sehingga perlu adanya pengawasan penggunaan telepon genggam, terutama jika anak menginjak remaja.
“Dulu mencari komunitas susah karena konvensional, sekarang dengan kecanggihan IT dan sosial media tinggal searching siapa? Komunitas muncul di sekitar kita. Awasi HP anak masing-masing terutama yang menginjak remaja,” sarannya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, saat dikonfirmasi adanya LGBT di Sumedang tidak sejalan dengan visi Sumedang Simpati yang lebih condong ke agamis. Bupati menyebutkan pihaknya akan segera melakukan tindakan pencagahan terhadap dugaan adanya grup LGBT Sumedang di media sosial.
“Nanti akan segera ditindaklanjuti pencegahannya,” kata Dony Ahmad Munir. (Abh)
Jabarnews | Berita Jawa Barat