JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan pembangunan perumahan di sejumlah daerah di Jawa Barat sudah saatnya tidak lagi berfokus pada rumah tapak, melainkan beralih ke hunian vertikal sebagai solusi atas keterbatasan lahan.
Menurut Dedi, kondisi keterbatasan lahan tidak hanya terjadi di Kota Bandung, tetapi juga di berbagai daerah penyangga dan kawasan industri di Jawa Barat.
“Bukan hanya di Bandung, pembangunan rumah vertikal juga perlu dilakukan di Bogor, Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, semua daerah yang tanahnya sudah habis,” ujar Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, di Gedung Sate, Rabu (17/12/2025).
KDM menegaskan, apabila pengembang terus membangun rumah tapak, maka lahan produktif dan kawasan penyangga lingkungan seperti sawah, rawa, bukit, hingga daerah aliran sungai (DAS) akan terus tergerus. Kondisi tersebut berpotensi memicu bencana lingkungan yang lebih besar, seperti banjir dan longsor.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan surat edaran penghentian sementara penerbitan izin pembangunan perumahan. Kebijakan tersebut, menurut KDM, merupakan langkah cepat untuk mencegah risiko bencana sambil menata dan mengevaluasi tata ruang di Jawa Barat.





