Ini Penyebab Harga Beras di Tasikmalaya Masih Tinggi, Gara-gara Petani?

Padi
Ilustrasi harga beras naik. (Foto: Dok. JabarNews).

Menurut Nuraedidin, kenaikan harga beras bisa beberapa faktor, salah satunya karena petani tidak menjual hasil panennya yang sekarang, untuk berjaga-jaga menghadapi iklim elnino yang terus berlanjut.

“Selain petani tidak menjual hasil panennya, juga karena faktor distributor besar dari luar Kabupaten Tasikmalaya yang masuk dan membeli gabah lalu ditimbun untuk persediaan. Kalau dari luar ‘kan ada retribusi atau ongkos yang lebih besar, jadi berpengaruh pada kenaikan harga beras ini,” jelasnya.

Baca Juga:  Sholat Idul Fitri di Lapangan Gasibu Kota Bandung Tanpa Pembatasan Jamaah

Di samping itu, Nuraedidin juga mengaku gembira atas kondisi demikian. Karena harga gabah kini naik ke Rp7.000 per kilogram. Artinya petani bisa mendapatkan untung lebih banyak.

Baca Juga:  DPRD Jabar Pantau PPDB 2023 di Tasikmalaya, Ini Hasilnya

“Dengan naiknya harga gabah itu menjadi kebahagian bagi kami, karena dengan harga naik ini petani jadi untung. Untuk harga beras sendiri itu ranah Dinas Perdagangan. Kami kan tugasnya bagaimana memberdayakan para petani,” pungkasnya. (Red)

Baca Juga:  Ini Alasan Polisi Bongkar Makam Anak Berkebutuhan Khusus di Desa Sukaasih Tasikmalaya, Ternyata...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News