JABARNEWS | KAB. BEKASI – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2018 yang akan digelar di Kabupaten Bekasi jadi potensi konflik yang perlu diwaspadai. Momen yang akan digelar pada 26 Agustus 2018 itu diikuti 154 desa.
“Jadi nanti kita bangun sinergitas dengan kecamatan, koramil, dan polsek-polsek. Jadi nanti kita diskusikan seperti apa kita mewaspadai isu-isu seperti teroris,” kata Kasi Penanganan Konflik pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bekasi, Dimyati Rachman, dikutip Pojok Bekasi, Rabu (18/7/2018).
Selanjutnya dia mengatakan, selain momentum pesta demokrasi, potensi konflik juga bisa muncul dari beberapa faktor seperti jalan rusak, bencana alam dan media sosial.
“Jadi kita terima masukan dari tiap kecamatan. Potensi-potensi munculnya konflik. Masukan dari kecamatan kebanyakan yang berkaitan dengan sosial,” katanya,
Potensi konflik juga diakui Dimyati bisa muncul dari arus urbanisasi. Isu tersebut akan dibahas bersama elemen lain saat kegiatan Kesbangpol.
“Seperti jalan rusak, geng motor dan galian. Itu di antaranya yang disampaikan saat rapat. Kalau bicara konflik sosial kan banyak faktornya,” tambahnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat