Ironi itu tergambar jelas dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat. Per Februari 2025, angka pengangguran di provinsi ini naik menjadi 1,81 juta orang, meningkat sekitar 20 ribu dibanding periode yang sama tahun lalu (Februari 2024) yang tercatat sebanyak 1,79 juta orang. Kenaikan ini setara dengan peningkatan 1,04 persen secara tahunan (year on year).
Sebagai langkah konkret, Pemprov Jabar mulai Agustus ini meluncurkan platform digital ketenagakerjaan yang bisa diakses oleh perusahaan maupun pencari kerja di seluruh kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat.
“Melalui sistem ini, lamaran kerja tidak lagi manual. Pencari kerja akan terdata, dan perusahaan bisa langsung mencari tenaga kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan,” jelas Dedi. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News