JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memperkuat komitmennya dalam menekan kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih menjadi tantangan serius di berbagai wilayah.
Peningkatan belanja modal dalam APBD 2025 dari Rp1,7 triliun menjadi Rp5 triliun menjadi bukti keseriusan arah kebijakan pembangunan yang pro-rakyat.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam Forum Pemimpin Redaksi Jawa Barat, Jumat (20/6/2025), lalu. Ia menekankan bahwa kenaikan anggaran bukan sekadar capaian angka, tetapi harus berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pak Gubernur KDM melihat pertumbuhan ekonomi Jabar yang tinggi belum diikuti dengan pemerataan kesejahteraan. Indeks Gini Jabar 2025 masih di angka 0,428, lebih tinggi dari rata-rata nasional 0,3. Ini menunjukkan ketimpangan masih menjadi tantangan besar, meskipun ekonomi terus bergerak,” ujar Dedi.
Sebagai informasi, Indeks Gini digunakan untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan dalam suatu wilayah. Nilai semakin mendekati 0 menunjukkan distribusi yang merata, sedangkan nilai mendekati 1 berarti ketimpangan sangat tinggi.